RUANGPOLITIK.COM — Dugaan adanya kasus korupsi dalam Formula E memiliki dampak elektoral yang penting. Kasus ini memiliki dampak elektoral yang negatif pada Anies, namun positif pada Ganjar.
Hal tersebut disampaikan Saiful Muzani melalui survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Saiful merinci Dari yang menyatakan yakin ada kasus korupsi dalam kasus Formula E tersebut, 60 persen di antaranya memilih Ganjar, 27 persen memilih Prabowo, dan 13 persen memilih Anies.
“Sebaliknya, yang tidak yakin ada korupsi dalam kasus Formula E (35,2 persen), hanya 24 persen yang memilih Ganjar, 31 persen memilih Prabowo, dan 45 persen memilih Anies,” jelas Saiful dalam keterangannya, Kamis (27/4)
Saiful menjelaskan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan bahwa keyakinan ada korupsi dalam kasus Formula E itu bisa memperkuat pilihan terhadap Ganjar dan sebaliknya memperlemah dukungan terhadap Anies. Sementara Prabowo relatif netral.
“(Dalam kasus) Formula E ini, yang bertarung adalah para pendukung Ganjar dan pendukung Anies. Para pendukung Anies meyakini tidak ada korupsi, sebaliknya pendukung Ganjar yakin di sana korupsi,” kata Saiful.
Saiful menggarisbawahi bahwa yang menarik adalah bahwa basisnya atau yang tahu kasus itu hanya sekitar 21 persen. Namun mayoritas dari yang tahu itu yakin dalam kasus Formula E tersebut terdapat korupsi.
Artinya, lanjut Saiful, kalau tingkat pengetahuan publik bertambah dari 21 persen, misalnya, menjadi 70 persen, ini akan menjadi masalah besar buat Anies. Sebaliknya, kalau kasus ini bisa diredam (pengetahuan publik tidak naik menjadi 30 atau 40 persen), ini baik untuk Anies.
“Secara elektoral, isu ini penting. Kasus Formula E ini adalah persoalan kontestasi elektoral antara Ganjar melawan Anies,” tutupnya.(Danang)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)