Sebelumnya, dalam evakuasi tahap pertama ini angkanya mengalami penambahan, dari 538 orang menjadi 542 orang.
RUANGPOLITIK.COM —Pemerintah berhasil menyelamatkan 542 warga negara Indonesia (WNI) di tengah konflik yang sedang melanda Sudan, pada Selasa 25 April 2023. Dilaporkan, penyelamatan WNI ini merupakan evekuasi tahap pertama.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan 542 WNI tersebut sedang dalam perjalanan dari Port Sudan menuju Jeddah, Arab Saudi.
Ia mengemukakan, Jeddah akan menjadi tempat singgah para WNI yang dievakuasi dari Sudan sebelum mereka diterbangkan ke Tanah Air.
Sebelumnya, dalam evakuasi tahap pertama ini angkanya mengalami penambahan, dari 538 orang menjadi 542 orang.
Judha menjelaskan bahwa tambahan angka tersebut adalah mahasiswa Indonesia yang bergabung dengan tim KBRI Khartoum dan WNI evakuasi lainnya di Port Sudan melalui jalur lain.
Mengenai evakuasi tahap kedua, Judha mengatakan masih dalam prises dari Khortoum ke Port Sudan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan penyelamatan WNI dari Sudan tidaklah mudah, dilakukan di tengah pertempuran yang masih terus berlangsung antara militer Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Mengingat situasi di lapangan yang sangat cepat berubah dan adanya pembatasan bahan bakar bagi kendaraan pengangkut para warga negara asing yang dievakuasi, maka Indonesia tidak bisa mengevakuasi seluruh WNI dalam sekali jalan.
Dalam evakuasi tahap kedua, pemerintah berencana mengevakuasi 298 WNI, meskipun mungkin jumlahnya akan bertambah setelah Menlu RI mengimbau WNI lainnya untuk segera melapor diri ke KBRI untuk juga dievakuasi dari Sudan.
Berdasarkan data KBRI Khartoum, tercatat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di Ibu Kota Khartoum.
Keberadaan dan keselamatan para WNI di Sudan menjadi perhatian karena Khartoum dan wilayah sekitarnya adalah titik utama pertempuran mematikan antara SAF dan RSF.
WHO: Selama Konflik di Sudan 459 Orang Tewas
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan selama berminggu-minggu Sudan dilanda konflik, sedikitnya 450 orang tewas dan 4.072 terluka.
Bergabung dalam jumpa pers Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui video, perwakilan Sudan di WHO Dr. Nima Saeed Abid mengatakan, bagaimanapun, angka tersebut mungkin sangat kecil dari yang sebenarnya.
Mengenai serangan terhadap sektor kesehatan, Abid mengatakan bahwa WHO telah memverifikasi 14 serangan sejak kekerasan dimulai, dengan delapan kematian dan dua orang luka-luka. Rumah-rumah sakit di Sudan juga rusak.
“Serangan terhadap perawatan kesehatan adalah tindakan tercela dan harus dihentikan,” kata dia.
Mengenai upaya evakuasi, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan Jens Laerke mengatakan orang-orang telah dipindahkan dari Khartoum ke Port Sudan.
“Kami sedang mencari cara untuk memindahkan mereka lebih jauh lagi,” ujar Laerke.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)