RUANGPOLITIK.COM — Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku mendapat teguran dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto memintanya untuk melakukan klarifikasi mengenai pernyataannya soal Ganjar Pranowo yang sudah mengantongi restu Megawati untuk maju sebagai capres 2024.
“Lah itu (berita) gawe geger tok. Saya dimarahi Pak Sekjen itu. Ini sekarang HP saya matikan terus, sudah ndak mau ditelepon aku. Semalam (ditegur Hasto). Habis dari teman-teman (wartawan Solo) ke rumah,” ujar dia, dikutip dari Solopos, Jumat (14/4/2023).
Menurutnya, pernyataan tersebut tidak berdasar karena saat ditanya ia tak mengatakan dengan pasti siapa yang akan diusung oleh PDIP.
“Saya enggak bakalan ngomong sudah pasti Ganjar. Enggak mungkin lah, saya ndhisiki (mendahului) Mbak Mega,” lanjutnya.
Rudy pun mengaku siap untuk dipertemukan dengan wartawan dan melapor ke dewan pers soal pernyataan yang menurutnya salah itu.
“Kalau perlu tak tuntut ke Dewan Pers ta. Saya nggak pernah ngomong begitu kok. Makanya saya minta diketemukan. Kalau ini tidak segera dicabut, akan saya tuntut secara hukum. Minimal tak laporke dewan pers,” katanya.
Sebelumnya diketahui, Rudy diberitakan telah mengetahui informasi siapa yang akan maju menjadi capres 2024 dari Partai PDI Perjuangan.
Rudy mengatakan bahwa PDIP telah memberikan restu kepada Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres. Hal ini kemudian menjadi huru-hara.
Pasalnya selang beberapa saat Rudy mengaku ia tak pernah menyebut nama Ganjar. Ia pun mendapat teguran dari partai karena pemberitaan tersebut.
Dalam sebuah pemberitaan media disebutkan Rudy menyampaikan kepastian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P. Dia membantah pernah mengeluarkan pernyataan soal kepastian Ganjar jadi capres PDI-P.
Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku dimarahi Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto karena dianggap mendahului Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait capres PDI-P 2024.
“Saya dimarahi Pak Sekjen itu. Sekarang HP saya matiin terus. (Ditegur) semalam sama Pak Sekjen. Saya dibel (ditelepon) Pak Sekjen. Saya tidak pernah statemen itu kok. Ada rekamannya dikirim ke saya, mana saya ngomong Ganjar (capres). Jelas dipotong pasti mungkin,” kata Rudy di Solo, Jawa Tengah.
Rudy mengatakan dirinya dikirimi link pemberitaan media terkait pernyataannya Ganjar capres oleh Sekjen PDI-P.
“Saya dioper (dikirimi) link berita. Saya tidak pernah statemen Ganjar capres. Bagi saya tidak melebihi Ketua Umum toh, tidak. Padahal tak suruh nanya Ketua Umum dan Sekjen biar jelas,” kata Rudy.
Dia menegaskan bahwa persoalan capres harus menunggu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
“Dan saya tidak ngomong sudah jelas Pak Ganjar. Tinggal nunggu rekomendasi, sabar, tunggu saja wong (kan) semua di Ketua Umum. Bukan saya ngomong pasti Ganjar tidak ada. Lha aku opo edan klangkahi Mbokku (gila apa aku melangkahi Bu Mega),” jelas Rudy.
Rudy mengatakan sebagai kader di bawah, dirinya akan tetap menunggu instruksi dari Ketua Umum. Dirinya tidak akan mendahului sebelum Ketua Umum mengumumkan sendiri capres yang akan diusung di Pemilu 2024.
“Sebagai kader partai di bawah tetap menunggu instruksi Ketua Umum. Tidak berani saya mendahului Ketua Umum, ngapain. Ndak pernah saya mendahului,” tegas Rudy.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)