Melansir dari laman resmi Pertamina, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang sudah beroperasi sejak tahun 1974. TBBM Plumpang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 kiloliter
RUANGPOLITIK.COM —Kebakaran besar terjadi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang, milik PT Pertamina, pada Jumat (2/3/2023) lalu. Jumlah korban meninggal pada insiden tersebut sebanyak 19 orang.
Insiden ini bukan yang pertama kalinya. Depo Pertamina Plumpang juga pernah terbakar di 2009 lalu. Dari kejadian tersebut satu orang yang diduga petugas Pertamina meninggal dunia. Dugaan polisi saat itu akibat kelalaian manusia, human error.
Lalu, bagaimana profil sejarah Depo Pertamina Plumpang?
Melansir dari laman resmi Pertamina, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang sudah beroperasi sejak tahun 1974. TBBM Plumpang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 kiloliter.
Berbagai prestasi telah diraih, diantaranya pernah masuk dalam daftar nominasi 7th Most Efficient Storage Terminal pada Global Tank Storage Award 2018. Selain TBBM Plumpang, terminal lain yang masuk dalam kategori ini di antaranya adalah Saudi Aramco Terminals, Vesta Terminal Antwerp (Belgium), dan IL&FS Prime Terminals (UAE).
Perlu diketahui, Global Tank Storage Awards adalah ajang prestisius di industri Unit Penyimpanan (Storage and Terminal), terutama terkait keandalan unit penyimpanan, inovasi peralatan, serta parameter lain.
Berdasarkan publikasi Global Tank Storage, TBBM Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia, karena Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina. Thruput BBM rata-rata sebesar 16.504 kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek.
Saat ini Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)