Ketika pemilik kendaraan tidak menyesuaikan STNK dan BPKB, hal itu dapat berisiko terkena tilang karena melanggar peraturan lalu lintas
RUANGPOLITIK.COM –Sebagian orang pasti mungkin masih bertanya-tanya, apakah saat kendaraan sepeda motor atau mobil warna catnya diganti, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) perlu diubah atau tidak?
Pemilik kendaraan yang mengubah warna kendaraannya perlu mengubah warna yang tercantum dalam STNK dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) menyesuaikan dengan warna yang terbaru.
Ketika pemilik kendaraan tidak menyesuaikan STNK dan BPKB, hal itu dapat berisiko terkena tilang karena melanggar peraturan lalu lintas.
Diketahui, mengganti warna kendaraan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Untuk menyesuaikan warna kendaraan pada BPKB dan STNK perlu menerbitkan yang baru. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016, biaya penerbitan BPKB baru untuk kendaraan roda empat atau lebih akan dikenakan biaya sebesar Rp375.000.
Sementara untuk penerbitan STNK baru akan dikenakan biaya sebesar Rp200.000 beserta pengesahannya sebesar Rp50.000.
Sedangkan, untuk kendaraan roda dua, penerbitan BPKB baru membutuhkan biaya sebesar Rp225.000, sementara penerbitan STNK baru membutuhkan biaya sebesar Rp100.000, serta biaya pengesahan sebesar Rp25.000.
Namun, dilansir RuPol dari PMJ News, jika pemilik kendaraan yang hanya mengubah warna kendaraannya sebanyak 20 persen dari warna aslinya, pemilik kendaraan tidak perlu mengganti warna kendaraan pada STNK dan BPKB.
Cara Mengganti Warna Kendaraan pada STNK dan BPKB
Untuk cara mengganti warna kendaraan pada STNK dan BPKB, pemilik kendaraan cukup membawa kendaraan yang akan diregistrasi ulang ke Samsat (Sistem Administrasi Satu Atap) yang berlokasi sesuai dengan alamat di KTP.
Namun, sebelum registrasi, pemilik kendaraan diwajibkan untuk mengisi formulir yang dilanjutkan dengan melakukan cek fisik kendaraan.
Selanjutnya, petugas akan memberikan bukti hasil cek fisik kendaraan yang akan dilampirkan bersama dengan formulir ke loket registrasi.
Prosesnya tidak cukup lama, bahkan STNK dan BPKB bisa langsung terbit di hari yang sama. Jadi pemilik kendaraan tidak perlu lagi bolak-balik kantor Samsat dan tidak perlu lagi menunggu hingga berhari-hari.
Selain itu, pemilik kendaraan perlu menyiapkan sejumlah berkas sebagai lampiran kelengkapan dalam proses registrasi kendaraan mereka.
Jika kendaraan menggunakan nama perorangan, data diri yang perlu disiapkan yaitu KTP, SIM, KK, dan paspor jika ada.
Namun, bila pemilik kendaraan tidak dapat mengurus proses ganti warna kendaraan di STNK atau BPKB sendiri, cukup berikan surat kuasa yang disertai materai Rp6.000, kedua bekas tersebut bisa diurus oleh perwakilannya.
Sementara itu, surat-surat kendaraan juga perlu di bawa, sepeti STNK asli dan fotokopi, BPKB dan fotokopi, bukti pelunasan PKB/BBNKB tahun terakhir,
Untuk berkas lainnya yang perlu di bawah adalah surat keterangan bermaterai dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), serta NPWP dari bengkel yang mengubah warna kendaraan Anda.
Jadi, sebelum mengganti warna kendaraan 100 persen, pastikan terlebih dahulu bengkel yang mengecat sudah memiliki SIUP dan NPWP belum.
Hal tersebut dibutuhkan untuk memudahkan saat akan mengurus penyesuaian warna kendaraan dengan warna yang tercantum dalam STNK dan BPKB-nya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)