RUANGPOLITIK.COM — Maraknya peredaran narkoba yang kian mengkhawatirkan, membuat kepolisian terus melakukan eksekusi pembersihan kampung dari pengaruh barang haram ini. Dalam aksi grebek narkoba yang terjadi di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) operasi tersebut mendapat perlawanan yang keras dari warga Kampung Bahari.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo penggerebekan dilakukan pada Jumat (9/12). Saat operasi berlangsung, ada warga yang dicurigai tengah melakukan transaksi narkoba dengan melempar batu, petasan ke arah petugas.
“Ada perlawanan sedikit, namun bisa kita antisipasi. Anggota nggak ada yang terluka. Biasa, lempar batu petugas, sama menembakkan petasan ke arah petugas,” kata Wibowo saat dihubungi, Sabtu (10/12).
Wibowo menuturkan perlawanan tersebut berlangsung kurang lebih 10 menit lamanya. Dia menyayangkan aksi pelemparan petasan itu. Sebab, selain membahayakan, bisa berdampak pada kebakaran di area padat penduduk tersebut.
“Yang saya khawatirkan kan begini, jangan sampai tembakan petasan ke arah petugas itu malah menimbulkan kebakaran. Karena, dampak di perumahan padat penduduk ini, repot kalau kebakaran,” ujarnya.
Dari operasi penggerebekan yang dilakukan, total 12 orang diamankan. Lima orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus narkoba. Selain itu, sebanyak 13,74 gram sabu dan barang bukti lainnya diamankan.
“Ada 12 orang. Namun, dari hasil pemeriksaan, lima orang kita tetapkan sebagai tersangka karena kedapatan padanya menyimpan atau memiliki narkoba,” jelasnya.
“Sabu-sabu ada 13,74 gram, alat isap, pipet, kemudian empat selongsong bekas petasan,” imbuhnya.
Konsisten Gerebek Kampung Bahari
Wibowo mengatakan penggerebekan Kampung Bahari kembali dilakukan mengingat masih ada kegiatan jual beli narkotika di sana. Pihak kepolisian akan konsisten melakukan penggerebekan di sana apa pun risikonya.
“Peredaran narkoba ini masih ada di wilayah Kampung Bahari ini, dan ini alasannya kenapa masih kita lakukan. Walaupun harus terluka, kita tetap konsisten maju. Untuk narkoba, kita nggak akan serahkan, nggak ada mundurnya. Terkait narkoba, saya dan jajaran akan terus maju, nggak ada mundurnya apa pun risikonya,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Wibowo, jika masih ada kegiatan jual beli narkotika di sana, pihaknya akan menggerebek Kampung Bahari setiap hari. Selain itu, kepolisian tengah membidik target operasi besar lainnya yang sampai saat ini statusnya masih jadi buron.
“Saya pastikan, kalau bisa, setiap hari saya hantam terus. Tapi begini, saya kan punya TO (target operasi) juga. Alhamdulillah TO yang saya tentukan itu ketangkap terus. Tapi ada beberapa TO yang masih saya lidik karena keberadaannya belum ada. Saya masih menunggu beberapa TO besar ini,” kata dia.
“Yang jelas, saya bersama jajaran Jakarta Utara konsisten untuk perang terhadap narkoba. Saya tidak segan-segan untuk melakukan tindakan tegas,” pungkasnya.
Polisi Gerebek Kampung Narkoba, Mendapatkan Perlawanan Petasan
Maraknya peredaran narkoba yang kian mengkhawatirkan, membuat kepolisian terus melakukan eksekusi pembersihan kampung dari pengaruh barang haram ini.
Dalam aksi grebek narkoba yang terjadi di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) operasi tersebut mendapat perlawanan yang keras dari warga Kampung Bahari.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo penggerebekan dilakukan pada Jumat (9/12). Saat operasi berlangsung, ada warga yang dicurigai tengah melakukan transaksi narkoba dengan melempar batu, petasan ke arah petugas.
“Ada perlawanan sedikit, namun bisa kita antisipasi. Anggota nggak ada yang terluka. Biasa, lempar batu petugas, sama menembakkan petasan ke arah petugas,” kata Wibowo saat dihubungi, Sabtu (10/12).
Wibowo menuturkan perlawanan tersebut berlangsung kurang lebih 10 menit lamanya. Dia menyayangkan aksi pelemparan petasan itu. Sebab, selain membahayakan, bisa berdampak pada kebakaran di area padat penduduk tersebut.
“Yang saya khawatirkan kan begini, jangan sampai tembakan petasan ke arah petugas itu malah menimbulkan kebakaran. Karena, dampak di perumahan padat penduduk ini, repot kalau kebakaran,” ujarnya.
Dari operasi penggerebekan yang dilakukan, total 12 orang diamankan. Lima orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus narkoba. Selain itu, sebanyak 13,74 gram sabu dan barang bukti lainnya diamankan.
“Ada 12 orang. Namun, dari hasil pemeriksaan, lima orang kita tetapkan sebagai tersangka karena kedapatan padanya menyimpan atau memiliki narkoba,” jelasnya.
“Sabu-sabu ada 13,74 gram, alat isap, pipet, kemudian empat selongsong bekas petasan,” imbuhnya.
Konsisten Gerebek Kampung Bahari
Wibowo mengatakan penggerebekan Kampung Bahari kembali dilakukan mengingat masih ada kegiatan jual beli narkotika di sana. Pihak kepolisian akan konsisten melakukan penggerebekan di sana apa pun risikonya.
“Peredaran narkoba ini masih ada di wilayah Kampung Bahari ini, dan ini alasannya kenapa masih kita lakukan. Walaupun harus terluka, kita tetap konsisten maju. Untuk narkoba, kita nggak akan serahkan, nggak ada mundurnya. Terkait narkoba, saya dan jajaran akan terus maju, nggak ada mundurnya apa pun risikonya,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Wibowo, jika masih ada kegiatan jual beli narkotika di sana, pihaknya akan menggerebek Kampung Bahari setiap hari. Selain itu, kepolisian tengah membidik target operasi besar lainnya yang sampai saat ini statusnya masih jadi buron.
“Saya pastikan, kalau bisa, setiap hari saya hantam terus. Tapi begini, saya kan punya TO (target operasi) juga. Alhamdulillah TO yang saya tentukan itu ketangkap terus. Tapi ada beberapa TO yang masih saya lidik karena keberadaannya belum ada. Saya masih menunggu beberapa TO besar ini,” kata dia.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)