Kereta inspeksi juga sudah teruji dalam mendeteksi berbagai isu dari lingkungan sekitar lintasan
RUANGPOLITIK.COM —Uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dilaksanakan dari Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Rabu (16/11/2022).
Di tengah perhelatan G20, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping turut menyaksikan uji coba tersebut secara daring dari Bali.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pada uji coba operasional tersebut, tim KCIC mengoperasikan kereta inspeksi sepanjang 15 kilometer dari Stasiun Tegalluar menuju Casting Yard 4 di atas jalur uji KCJB.
Kereta inspeksi KCJB, kata dia, dirancang untuk mampu mendeteksi kondisi lintasan, kelistrikan, komunikasi, persinyalan, dan respons dinamis kereta.
Kereta inspeksi juga sudah teruji dalam mendeteksi berbagai isu dari lingkungan sekitar lintasan.
“(Kereta inspeksi) juga mampu memberikan akurasi laporan kondisi lintasan tingkat tinggi secara real-time,” ujarnya.
“Kereta inspeksi ini akan dioperasikan setiap hari sebelum jalur digunakan untuk kereta penumpang,” katanya.
Menurut dia, uji coba tersebut merupakan bagian dari persiapan jelang pengoperasian KCJB pada pertengahan 2023.
Nantinya, Indonesia akan menjadi negara pertama kawasan di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat.
Sejak pembangunan berskala penuh dimulai pada Juni 2018, Dwiyana mengatakan, proyek KCJB telah merampungkan sejumlah pembangunan.
Di antaranya seluruh konstruksi layang, jembatan, dan an terowongan. Saat ini pemasangan rel di jalur utama masih berlangsung.
“Teknologi yang digunakan pada Kereta Cepat Jakarta Bandung menggunakan fitur kereta cepat Tiongkok yang sangat canggih, teruji, dan berkelas dunia. Di antaranya jalur lintasan yang berstandar internasional yang disesuaikan dengan kondisi geologis Indonesia,” katanya.
KCJB, terang dia, menggunakan sistem kontrol kereta Chinese Train Control System Level 3 (CTCS-3) dan fitur cabin noise untuk meredam getaran dan kebisingan.
KCJB disebut mampu melesat dengan kecepatan 420 km/jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.
Dwiyana menambahkan, KCJB akan menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh selama 36 menit.
Adapun kapasitas KCJB dalam sekali perjalanan mencapai lebih dari 600 penumpang yang terdiri atas kelas VIP, first class, dan second class.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)