Dalam simulasi capres dan cawapres dengan sembilan pasangan calon, Ganjar-Airlangga mendapat suara 24,9 persen
RUANGPOLITIK.COM –Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, telah merilis hasil survei terkait pasangan capres cawapres paling populer dan prospeknya, Senin, (10/10/2022).
Hasil survei ini menggunakan metode sampling multi stage random sampling dengan 1200 responden.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara tata muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Waktu pengumpulan data 11-20 September 2022 yang dilengkapi dengan riset kualitatif.
Berdasarkan hasil survei LSI, Pasangan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto (AH) unggul dibandingkan yang lainnya.
“14 bulan sebelum Pilpres 2024, berdasarkan 3 simulasi, pasangan Ganjar — AH terpilih jika pilpres terjadi hari ini,” kata Direktur KCI – LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam keterangannya.
Dalam simulasi capres dan cawapres dengan sembilan pasangan calon, Ganjar-Airlangga mendapat suara 24,9 persen.
Kemudian menyusul Prabowo-Anies 14,8 persen, Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 13,4 persen, Prabowo-Sandiaga Uno 11,5 persen, Anies-Airlangga 4,5 persen, Prabowo-Puan 3,4 persen, Prabowo-Muhaimin 2,3 persen, Puan-Anies 2,1 persen dan Puan-Muhaimin 0,4 persen.
Kemudian berdasarkan tiga simulasi komposisi Pilpres 2024 I, Ganjar-Prabowo 31,1 persen, menyusul Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar 23,9 persen, Anies Baswedan-Puan Maharani 22,8 persen dan sebanyak 23,3 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Sementara tiga simulasi komposisi Pilpres 2024 II, Ganjar-Airlangga 30 persen, Prabowo-Puan 23,9 persen, Anies-AHY 22,8 persen dan 23,3 persen tidak memilih atau tidak tahu.
“Pasangan Ganjar — AH bisa terjadi melalui koalisi resmi PDIP dan KIB. Capres dari PDIP adalah Ganjar, Cawapres dari KIB adalah AH,” ulasnya.
Dikatakan, hingga September 2023 (masa pendaftaran), masih tersisa waktu 12 bulan bagi AH dan Puan Maharani menjadi Capres yang kuat.
“Masih 12 bulan pula, waktu untuk Prabowo, Anies Baswedan, dan Capres lain untuk melampaui elektabilitas Ganjar AH,” tandasnya.
Lebih jauh, pasangan Ganjar-Airlangga bisa menang melalui koalisi resmi PDIP dan KIB.
Dua hal mengapa skenario Ganjar-Airlangga bagi PDIP lebih baik dari Prabowo-Puan. Pertama, elektabilitas Ganjar-Ganjar lebih tinggi dibandingkan dengan Prabowo-Puan.
Kedua, pada Ganjar-Airlangga, posisi Ganjar sebagai Capres PDIP, sedangkan Prabowo-Puan, posisi Puan hanya cawapres PDIP.
“Efek ke PDIP di legislatif lebih tinggi jika calon PDIP menjadi capres dibandingkan dengan cawapres,” bebernya.
Jika Ganjar-Airlangga menang, skenario PDIP berpotensi mengangkat Puan menjadi jadi Ketua Umum PDIP dan Ketua DPR RI 2024-2029.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)