RUANGPOLITIK.COM — Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024, namun menurut Ketua Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti masih terbuka berbagai kemungkinan bahkan bisa saja Nasdem akhirnya tidak dapat mencalonkan Anies.
Ray mengatakan berbagai macam potensi masih selalu terbuka, tapi tidak untuk tahun 2022 ini. Kalaupun gabung besar kemungkinan pada awal tahun 2023. Saat yang bersamaan juga ada potensi Partai Demokrat gagal masuk dalam koalisi ini.
“Ada yang masuk atau ada yang akhirnya keluar keduanya terbuka untuk terjadi. Tapi, lagi-lagi tidak untuk tahun ini. Bahkan tetap terbuka peluang, Nasdem akhirnya tidak dapat mencalonkan Anies sebagai capres,” jelas Ray, Rabu (5/10/2022).
Peluang keterusungan Anies Baswedan menjadi capres pada 2024 nanti, kata Ray perlu dilihat dulu sejauh apa kenaikan elektabilitasnya pasca deklarasi Nasdem ini menjelang akhir tahun ini.
“Tentu akan kita lihat ke depan, sejauh apa kenaikan elektabilitas Anies paska dideklarasikan sebagai capres partai Nasdem. Desember akan dapat terlihat apakah pencapresan ini memiliki implikasi bagi baik untuk Anies maupun untuk Nasdem sendiri.
Ray Rangkuti melihat akan ada maksimal tiga pasangan capres, tidak akan lebih tetapi bisa hanya dua pasangan. Untuk menjadi dua pasangan itu, menurutnya juga berat. Pasalnya, kata Ray sekarang ini banyak kandidat yang potensial dan terus menerus elektabilitasnya menaik.
“Selain itu, peluang bagi setiap capres cukup berimbang. Tidak ada yang terlalu dominan. Maka oleh karena itu, keyakinan saya akan ada tiga pasangan capres,” jelas Ray. (Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)