Dedi berharap kontestasi Pilgub DKI tahun 2024 akan berjalan secara fair. Sehingga terpilih pemimpin Ibukota yang memiliki kapasitas dan kapabilitas baik untuk mengurusi kompleksitas masalah Jakarta
RUANGPOLITIK.COM–Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah khawatir soal sosok penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang bakal ditunjuk istana.
Kekhawatiran itu muncul lantaran dia menilai kehadiran sosok Pj Gubernur DKI yang memiliki relasi politik dengan Presiden Jokowi bakal mengintervensi dan memengaruhi peta politik Pilgub DKI tahun 2024.
Dedi mengatakan, bila Pj Gubernur DKI adalah sosok yang tidak memiliki relasi politik dengan Istana Negara maka kontestasi Pilgub DKI bakal berjalan secara fair. Sebaliknya, bila Pj Gubernur DKI Jakarta membawa misi politik Istana maka itu akan mempengaruhi peta politik di Pilgub DKI 2024.
“Kalau kita lihat beberapa hal yang mungkin akan muncul di Jakarta salah satunya adalah siapa yang akan menjadi Pj gubernur di DKI dalam dua tahun kedepan. Kalau Pj itu ternyata diambil dr kelompok ‘tidak memiliki kepentingan’ dengan Istana, ‘tidak memiliki kepentingan’ dengan kekuasaan saat ini, maka sangat mungkin kontestasi Pilgub DKI nanti akan sangat cair dan bisa dianggap sebagai kontestasi yang fair,” tukasnya kepada awak media, Rabu (18/5/2022).
Dedi berharap kontestasi Pilgub DKI tahun 2024 akan berjalan secara fair. Sehingga terpilih pemimpin Ibukota yang memiliki kapasitas dan kapabilitas baik untuk mengurusi kompleksitas masalah Jakarta.
Tetapi sebaliknya bila sosok yang jadi Pj Gubernur DKI membawa misi pihak Istana, maka Pilkada bakal berlangsung secara tidak fair.
Hanya saja, kalau kemudian Pj yang ditunjuk itu nanti ternyata punya relasi yang erat dengan kekuasaan saat ini. Maka besar kemungkinan akan berdampak pada kontestasi Pilgub DKI nantinya,” katanya.
Secara spesifik, ia mengungkap kekhawatirannya soal sosok Pj Gubernur DKI yang dia sebut memiliki relasi dan membawa misi dari kepentingan politik presiden Jokowi.
Intervensi politik yang dilakukan Pj Gubernur yang punya relasi erat dengan Presiden Jokowi, kata dia, bisa saja memunculkan Gibran Rakabuming Raka di Pilgub DKI nantinya.
“Misalnya munculnya tokoh-tokoh (di Pilgub DKI) yang dekat dengan kekuasaan misalnya masuk nama Gibran Rakabuming, atau tokoh yang punya tendensi terhadap kekuasan saat ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan ditunjuknya Pj Gubernur DKI yang punya relasi politik dekat dengan presiden Jokowi, maka, upaya menyingkirkan Anies Baswedan dari pengaruh politiknya di Jakarta bakal berjalan mudah.
Dengan kondisi itu saya kira bisa diprediksi bahwa di Jakarta akan ada upaya-upaya regenerasi dari Anies Baswedan kepada tokoh yang besar kemungkinan mewakili kepentingan kekuasaan yang mungkin akan dibantu untuk bisa memudahkan penetrasi politik di 2024,” ungkapnya. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)