RUANGPOLITIK.COM-Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan saat membeli hewan kurban.
Direktur Pusat Kajian Halal Fakultas Peternakan UGM, Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., mengatakan, ketika membeli hewan ternak jelang hari raya kurban, wajib diikuti dengan “SOP” agar tetap aman.
“SOP” ini wajib dijalankan sebagai satu di antara upaya pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini merebak di tanah air.
Nanung Danar Dono mengatakan, PMK tidak menular pada manusia, sehingga aman dikonsumsi.
“PMK ini tidak ditularkan ke manusia atau bukan penyakit zoonosis sehingga daging dan susu aman dikonsumsi,” katanya seperti dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (8/7/2022).
Namun demikian, penyakit ini menular antar ternak dengan sangat cepat. Sehingga masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih hewan kurban.
Berita Terkait:
Imbas Wabah PMK, Penjualan Sapi Kurban di Surabaya Menurun 50%
Empat Ketentuan dalam Penyembelihan Hewan Kurban
Unggah Foto Anies Baswedan Bersama Eks Pendiri ACT, Guntur Romli: Anies Ngumpet
Wabah PMK, Ma’ruf Amin: MUI Sudah Keluarkan Fatwa
“Pastikan yang memang sehat dan memenuhi syarat,” kata Nanung Danar Dono.
Nanung Danar Dono lantas membagikan tips tentang bagaimana cara memilih hewan ternak untuk berkurban di tengah wabah PMK.
1. Lokasi pembelian
Satu di antaranya adalah mengupayakan membeli hewan kurban di tempat pedagang besar.
Nanung Danar Dono menilai lebih aman membeli hewan kurban di pedagang yang memiliki banyak hewan ternak.
Hal itu kata Nanung Danar Dono, mereka akan sangat menjaga kesehatan
“Agar tidak sampai tertular penyakit karena akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar,” tuturnya.
2. Jaminan alias garansi
Nanung Danar Dono menegaskan, di tengan percepatan penularan, sebaiknya membeli hewan kurban di lokasi yang memberikan garansi.
“Usahakan membeli hewan kurban pada pedagang yang mau memberikan jaminan atau garansi,” katanya.
Garansi pada ternak yang diperjualbelikan, tujuannya adalah apabila ternak yang dibeli tiba-tiba memperlihatkan gejala sakit, maka si pedagang bersedia untuk mengganti dengan ternak lain yang sehat.
3. Beli dekat hari raya
Lakukan pembelian hewan kurban ketika sudah mendekati hari raya kurban. Nanung Danar Dono mengatakan, pembelian hewan saat dekat hari raya untuk meminimalisir risiko hewan kurban tertular penyakit.
4. Cek kondisi ternak
Nanung Danar Dono sangat mewanti-wanti, untuk tidak lupa memastikan atau melakukan pengecekan kondisi ternak.
Jadi kata Nanung Danar Dono, tidak cukup hanya dengan dibuktikan adanya surat keterangan kesehatan hewan saja.
Tak kalah penting yang lainnya adalah pastikan hewan tidak bergejala dan lingkungan sekitar tidak ada wabah PMK.
“Hindari untuk survei ternak dengan melakukan kunjungan dari kandang ke kandang karena berpotensi memperluas penularan PMK,” kata dosen Fakultas Peternakan UGM ini.
Nanung Danar Dono mengatakan, penularan PMK pada ternak bisa terjadi dari kontak langsung antar ternak, kemudian kandang bersama.
Lalu potensi penyebaran lain dari lalu lintas hewan tertular, kendaraan angkutan, udara, air, pakan/minum, feses ternak terjangkit, serta produk maupun orang yang terkontaminasi virus PMK. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)