RUANGPOLITIK.COM – Posisi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar semakin goyah, baik sebagai ketum maupun sebagai calon presiden dari PKB.
Hal tersebut terjadi bukan karena adanya pihak-pihak eksternal yang mengganggu, tapi karena adanya tekanan dari internal PKB sendiri.
“Kalau ada pendukung Cak Imin yang menyebut ada pihak luar yang ingin membajak PKB, itu jelas salah. Gimana caranya itu? Dan sepertinya orang yang menyebut itu, hanya sekedar untuk menutupi kegamangan dan ketakutan Cak Imin yang posisinya semakin goyah,” ujar Pengamat Politik Sholeh Basyari melalui keterangan tertulis kepada RuPol, Selasa (17/5/2022).
Sholeh yang juga merupakan aktivis Nahdlatul Ulama (NU) ini, melihat kegoyahan posisi Muhaimin itu bukan lagi sekedar isu-isu semata.
Karena sudah sangat terbuka ke publik, apalagi sejak muktamar ke-34 NU di Lampung, Desember 2021 lalu.
“Saya malah melihat semakin banyak pendukung Cak Imin yang berkomentar, maka semakin terlihat ketakutan itu. Sehingga mencari-cari pihak lain yang akan menjadi kambing hitam,” lanjutnya.
Sekedar menjelaskan, sambung Sholeh, PKB itu terbentuk dan terbangun dari beberapa tonggak, antara lain adalah NU dan Gusdurian.
Saat ini, dua tonggak besar itu tidak mendukung Muhaimin bahkan cenderung berkonflik.
“Siapa yang bisa bantah itu? Jadi jangan asal bicara dan menyalahkan pihak lain. Malah semakin blunder dan terlihat ketakutan Cak Imin melalui statement anak buahnya itu,” terang Sholeh.
Berita terkait:
Tagar Terkait Muhaimin Kembali Trending di Twitter, Kali Ini Tentang Kardus Duren
Alzier Sarankan Muhaimin Mundur dari PKB, Demi Keutuhan Nahdliyin
Yenny Wahid: PKB Muhaimin Banyak Terjadi Hal Transaksional
Bicara Muhaimin, Yenny Wahid: Gus Dur Saja Dia Khianati, Apalagi Rakyat
Posisi Muhaimin Rentan Jatuh
Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu, juga membuka adanya perseteruan faksi-faksi di internal PKB saat ini.
“Itu semua terbuka kok, ada para senior-senior partai yang bermain sendiri-sendiri. Bahkan ada juga petinggi partai yang terang-terangan akan mendukung capres lain. Jadi jangan bawa-bawa pihak eksternal, memang kondisinya di dalam partai itu sudah retak. Dan sudah banyak yang gerah juga dengan kepemimpinan Cak Imin,” ulas Sholeh.
Saat ini di dalam tubuh PKB itu ada beberapa faksi, yang menurut Sholeh hanya tinggal menunggu momentum untuk saling berhadapan.
Jika faksi-faksi yang kontra dengan Muhaimin itu bersatu, maka akan muncul sebuah kekuatan yang besar dan dahsyat.
“Yang menguntungkan Cak Imin sekarang ini, karena faksi-faksi yang kontra itu belum bersatu, jika mereka bersatu, pasti selesai Cak Imin. Dan semua orang-orang politik juga sudah tau itu dan sudah jadi topik diskusi juga. Menurut saya tinggal menunggu waktu saja,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Muhaimin Iskandar mendapatkan serangan yang keras dari keluarga Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid.
Putri kedua Gus Dur Yenny Wahid menyebut Muhaimin telah mengkhianati Gus Dur dan sampai saat ini hubungan mereka tidak baik-baik saja.
Pada kesempatan yang lain, Menteri Agama Yaqut Cholil Coumas yang juga salah seorang ketua DPP PKB menyatakan dukungannya untuk Erick Thohir menjadi capres pada konstetasi Pilpres 2024 mendatang.
Yaqut menyatakan hal tersebut dalam kapasitas sebagai Ketua Umum GP Ansor, yang merupakan Badan Otonomi Nahdlatul Ulama. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)