RUANGPOLITIK.COM-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria belum melakukan Operasi Yustisi terhadap para pendatang baru di Jakarta sejauh ini.
“Sejauh ini tidak dilakukan Operasi Yustisi, namun nanti akan kita lihat perkembangannya apakah diperlukan atau tidak,” tuturnya di Balai Kota Jakarta, Semalam.
Ahmad Riza Patria mengatakan, siapa pun boleh datang ke Jakarta untuk mengadu nasib, tapi harus benar-benar memastikan pekerjaannya apa dan di mana lokasinya.
Meski begitu, Ahmad Riza Patria tetap menyarankan masyarakat menimbang dengan matang sebelum memutuskan akan mengadu nasib di Jakarta.
Berita Terkait:
Hari Ini Arus Balik Mudik Lebaran Masih Berpotensi Padat
Tak Ada Operasi Yustisi Pasca Mudik, Dukcapil DKI : Jakarta Milik Semua
Jasa Marga : Pemudik 2022 Pecahkan Jumlah Rekor Baru
Arus Mudik Lebaran di Tol Brebes Tahun Ini Lancar, Ini Total Kendaraan Melintas
“Banyak tempat pekerjaan yang lain yang bisa kita kerjakan di desa, di kampung, di kota kita masing-masing,” ucapnya.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta memproyeksikan akan ada 20.000 sampai 50.000 pendatang baru di Jakarta pada Mei 2022, bertepatan dengan arus balik Lebaran 2022.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Budi Awaluddin menyebutkan, akan ada 150 ribu sampai 180 ribu orang yang hijrah ke Jakarta per tahun. Jumlah ini sama seperti yang terjadi pada tahun 2019.
“Kami perkirakan bulan Mei ini terjadi lonjakan menjadi 20.000 sampai 50.000 pendatang baru di Jakarta saat arus balik mudik lebaran,” katanya.
Pada tahun 2020, ada 113.814 orang yang hijrah ke Jakarta. Pada tahun 2021, ada 138.740 yang datang ke Jakarta.
Data ini lebih sedikit bila dibandingkan dengan dua tahun terakhir sebelum pandemi Covid-19 merebak. Pada tahun 2019 ada sebanyak 169.778 pendatang baru dan pada tahun 2018 ada 151.017 pendatang baru di Jakarta. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)