RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebutkan PKB punya 13 juta pemilih loyal, yang bisa mengantarkan dia menjadi Calon Presiden (Capres) 2024.
Menurutnya, para pemilih tersebut tidak akan bisa berpindah, walau mendapat serangan dari Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf.
“Semua lembaga survey (menyebut) pemilih PKB loyal, solid sekali sampai ke bawah. Bahkan Yahya Cholil, Ketum PBNU ngomong apa aja terhadap PKB, gak ngaruh sama sekali,” kata Muhaimin seperti dilansir dari akun Youtube program ‘Ngabuburit Bersama Tokoh’, Minggu 1/5/2022).
Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Sholeh Basyari melihat pernyataan Muhaimin itu seperti memberi legitimasi adanya perpecahan antara PKB dan NU.
“Jika selama ini orang masih menduga-duga, sekarang sudah terbuka semua,” ujar Sholeh melalui keterangan tertulis kepada RuPol, Senin (2/5/2022).
Kali ini, pernyataan Muhaimin langsung menyebut Yahya Cholil Staquf, yang menurut Sholeh merupakan pernyataan keras.
“Ini pernyataan keras, tidak seperti biasanya yang masih basa-basi. Sebelumnya selalu bilang antara PKB dan NU tidak ada apa-apa, ternyata terbukti bahwa memang ada apa-apa antara keduanya. Ini masa yang suram bagi kalangan Nahdliyin,’ terang Sholeh.
Berita terkait:
Dukungan GP Ansor Buktikan Nahdliyin Bergerak untuk Erick Thohir di 2024
Pemilih PKB 13 Juta, Muhaimin: Yahya Cholil Gak Ngaruh!
Cak Imin Sebut Pemilu Masa Krisis Berat Bagi PKB
Gus Yaqut Dukung Erick, CSIIS: Pernyataan Perang ke Muhaimin
Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu, melihat pernyataan Muhaimin tersebut adalah serangan balasan atas pernyataan Yaqut Cholil Coumas.
“Ketika Gus Yaqut (Yaqut Cholil Coumas) menyatakan dukungan untuk Erick Thohir secara terbuka, maka Muhaimin terperanjat. Pasti kaget dia, karena itu terbuka. Makanya sekarang Muhaimin sudah yakin bahwa gak mungkin lagi dapat dukungan Ansor dan PBNU, kepalang tanggung, langsung aja serang kepalanya (Yahya Cholil Staquf),” paparnya.
Tentunya, menurut Sholeh saling serang antara dua kubu tersebut akan sangat mempengaruhi kalangan Nahdliyin.
“Kita lihat saja, kemana arah dukungan akan mengalir nantinya. Dan kita juga akan membuktikan, apakah 100 juta warga NU itu remote nya pada Gus Yahya atau tidak,” pungkas Sholeh Basyari. (ASY)
Editor: Bejo. S
(RuPol)