RUANGPOLITIK.COM – Panel Survey Indonesia (PSI) merilis hasil survey elektabilitas partai politik di awal tahun 2022.
PDIP masih tetap memuncaki hasil survey, diikuti oleh Partai Golkar dan Gerindra. Sedangkan Partai Solidaritas Indonesia diperkirakan tidak akan lolos ke parlemen, karena hanya memiliki elektabilitas 1,3 persen.
Dalam survey yang dilakukan pada 14 sampai dengan 29 Desember 2021, dengan melibatkan 1.820 orang responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia, terjadi persaingan ketat pada 3 partai teratas.
“Elektabilitas PDIP tetap tertinggi dengan 12,7 persen. Disusul kemudian oleh Golkar 12,4 persen dan Gerindra 11,9 persen. Jaraknya lumayan rapat,” ujar Direktur Eksekutif PSI, Andri Gunawan dalam keterangannya, yang dikutip dari RMol, Ahad (2/1/2021).
Di level menengah ada Partai Demokrat dengan elektabilitas 8,9 persen, terjadi peningkatan yang cukup tinggi.
“Di mana Demokrat menjadi parpol di luar pemerintahan yang memiliki peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan dibandingkan hasil Pemilu 2019,” lanjut Andri.
Baca juga:
Abaikan SMRC, PAN Sudah Biasa Jadi Partai Nol Koma
Dibawa Demokrat, menyusul PKB sebesar 7,1 persen dengan disusul oleh Partai Nasdem yang meraih elektabilitas 6,8 persen.
Selanjutnya partai-partai islam secara berurutan, PKS 6,1 persen, PAN 3,3 persen, dan PPP 2,6 persen.
Partai-partai lain yang saat ini berada di luar parlemen, diperkirakan belum akan berhasil menggapai ambang batas parlemen yang mencapai 4 persen.
“PSI diperkirakan belum lolos ke parlemen, karena elektabilitas hanya 1,3 persen. Begitu juga Perindo 1,3 persen Hanura 1,1 persen, PBB 0,9 persen, PKPI 0,8 persen, Berkarya 0,8 persen, dan Garuda 0,8 persen,” jelas Andri.
Sedangkan partai-partai baru, juga belum terlalu diminati oleh masyarakat, hanya partai Prima yang mendapat perhatian dengan 1,4 persen, selanjutnya Gelora 0,4 persen dan Ummat 0,2 persen.
Survei ini dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan kurang lebih sekitar 2,3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)