RUANGPOLITIK.COM-Sejumlah nama capres mengapung dari rekomendasi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dalam Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convetion Centre (JCC), Kamis (16/6/2022).
Ada tiga nama yang mendapatkan rekomendasi paling banyak, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Nama-nama tersebut saat ini juga sering berada pada jejeran atas survey-survey capres.
Pengamat Politik Citra Institute, Efriza melihat ada strategi yang matang oleh NasDem dalam pola pemilihan capresnya.
Yang dengan sendirinya akan membawa NasDem menjadi pemain penting dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Saya melihat kalau untuk capres, sudah pasti antara Anies dan Ganjar. Memang saat ini peluang terbesar itu ada pada Anies dan NasDem akan menjadi pemimpin koalisi dalam mengusung Anies,” ujar Efriza ketika berbincang bersama RuPol sambil menyaksikan jalannya rakernas tersebut.
Berita Terkait:
Anies dan Ganjar Terbanyak Diusulkan Jadi Bakal Capres, Ini Daftar Usulan 34 DPW Nasdem
Diusulkan DPW Nasdem Jadi Bakal Capres, Ganjar: Terima Kasih, tapi Saya PDIP
DPW Nasdem Jabar Bakal Usulkan Anies, Ganjar, Erick, dan Andika Jadi Capres
PDIP Gelar Rakor Kepala Daerah se-Indonesia, Ganjar hingga Gibran Hadir
Efriza menerangkan kemungkinan Anies Baswedan bisa berpasangan dengan Erick Thohir ataupun Agus Harimurti Yudoyono (AHY).
“Saat ini, NasDem menang langkah dari PKS sehingga PKS harus menurut. Kenapa? Karena PKS itu pasti mengusung Anies, pemilihnya sudah 90 persen itu ke Anies. NasDem tinggal menungggu cawapres yang bisa membawa 1 partai lagi. Jika Pak Erick bisa, NasDem menunggu itu. Jadilah Anies-Erick,” papar Efriza.
Dan jika kemungkinan Erick Thohir menyempit, maka masih ada AHY.
Dengan tambahan Demokrat bersama PKS, maka NasDem sudah bisa langsung mengusung sendiri.
“Tapi saya sangat yakin, NasDem atau Pak SP (Surya Paloh), akan lebih tertarik dengan Anies-Erick,” lanjut Dosen Ilmu Politik di berbagai perguruan tinggi itu.
Peluang NasDem Usung Anies-Ganjar
Namun Efriza juga melihat ada kemungkinan lain, namun peluangnya lebih kecil.
Yaitu memasangkan Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo, seperti yang sempat disebut oleh Ketum NasDem Surya Paloh.
“Bisa saja. Itu kan kemungkinan yang bisa menyenangkan banyak orang, tapi juga membuat ‘nyesek’ banyak orang,” kata Efriza.
Pertama, Efriza melanjutkan, siapa yang akan menjadi capres di antara keduanya.
Karena kedua nama tersebut sama-sama potensial, sama-sama memiliki pendukung yang militan dan elektabilitasnya hampir sama juga.
“Itu dia, siapa yang akan jadi capres dan siapa cawapresnya? Terus, NasDem akan berkoalisi dengan partai apa? PDIP, saya rasa berat. KIB atau Koalisi Semut Merah (PKB-PKS), tentu ingin menyodorkan nama juga,” terangnya.
Namun memang kemungkinan itu bisa terjadi, kalau ada konsolidasi dan komunikasi politik tingkat tinggi.
“Jika Ibu Mega, Jusuf Kalla, Surya Paloh dan tokoh-tokoh besar lainnya duduk dan capai kesepakatan. Dengan alasan kepentingan bangsa dan negara, menghindari perpecahan atau banyak alasan lain. Mungkin juga ya, tapi saya melihat sulit sih,” lanjut Efriza lagi.
“Tapi di luar semua itu, saya salut dengan pola dan strategi NasDem. Mereka dengan sendirinya sudah selangkah lagi menjadi ‘king maker’ pada pilpres mendatang” pungkasnya. (ASY)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)