RUANGPOLITIK.COM – Beberapa waktu terakhir, nama Menteri BUMN Erick Thohir, menjadi perbincangan di ruang politik Indonesia, karena masifnya dukungan untuk dirinya menjadi calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Walaupun dirinya belum pernah menyatakan secara terang benderang, namun banyak pihak meyakini pengusaha muda sukses itu akan ikut berkompetisi, mengingat elektabilitasnya yang terus meningkat tajam.
Dalam pantauan RuPol, baik melalui media massa ataupun media sosial, memang terlihat peningkatan pergerakan dari Mantan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOG) 2018 tersebut.
Berbagai kegiatan baik di dalam lingkup kedinasannya sebagai Menteri BUMN maupun di luar dari kedinasan secara resmi, Erick selalu tampil maksimal dengan gaya komunikasi yang penuh semangat, sambil menyebarkan visi transformasi, yang menurutnya adalah untuk menuju Indonesia lebih baik.
Ada hal menarik yang selalu diusung oleh Erick Thohir dalam setiap kesempatan, dimana dirinya selalu berbicara tentang teamwork (kerjasama tim), dengan menempatkan orang-orang terbaik pada posisi yang tepat.
Dia mengibaratkan dengan sebuah tim basket, tidak salah juga karena Erick dikenal sebagai pemilik Tim Basket Satria Muda, tim basket terkemuka di Indonesia dengan prestasi berderet.
“Basket itu complicated, kenapa? Main berlima, tugasnya beda-beda, tingginya beda-beda tapi tujuannya sama, menang,” ujarnya dalam sebuah kesempatan pada acara televisi.
Baca juga:
Cerita Erick Thohir Menjadi Presiden Klub Inter Milan
Dr. Ir. HM. Lukman Edy, M.Si; Setelah Politik, Kini Lakoni Cita-cita Masa Kecil
Dalam kesempatan lain, Erick juga menyampaikan keberhasilannya dalam mengelola BUMN-BUMN di Indonesia, karena memiliki tim yang kuat.
“Dalam mengurus BUMN, saya memiliki tim. Staf khusus saya, staf ahli saya, mereka orang-orang terbaik dan terpilih. Jadi bukan karena saya, saya bukan Superman, tidak bisa sendiri. Begitu juga ketika dipercaya Presiden Jokowi mengurus Asian Games, itu adalah teamwork, kerja tim yang bagus sehingga hasilnya juga bagus, seperti yang kita lihat waktu itu,” terangnya.
Jika dirunut lagi jauh ke belakang, Erick Thohir muda yang memulai karirnya sebagai pengusaha di berbagai negara, sangat dipastikan selalu berada dalam sebuah tim, dengan berbagai latar belakang, bahkan kultur dan budaya yang berbeda.
Erick pernah menjadi presiden klub sepakbola besar di Italia, Inter Milan, yang mengharuskan dia berkomunikasi dan bekerjasama dengan banyak orang dari berbagai negara.
Baca juga:
Erick Thohir Cawapres Paling Potensial pada Pilpres 2024
Dari Mantan Timses sampai Mantan Menteri, Dorong Erick Thohir Capres 2024
Teamwork Sebagai Modal Politik
Kembali kepada masifnya dukungan kepada Erick Thohir akhir-akhir ini, bisa jadi itu juga sebuah kerja tim yang terkoordinir dengan baik, namun bisa juga itu belum dikoordinir, tapi bentuk spontanitas dari berbagai kalangan yang merasa cara kerja Erick bisa membuat Indonesia lebih baik.
Tapi di luar semua itu, filosofi kerjasama tim yang diibaratkan dengan permainan basket itu, sangat layak diterapkan dalam mengurus negara.
Menempatkan orang yang terbaik dan tepat di posisi masing-masing, tidak lagi berdasarkan kedekatan pribadi, imbal jasa dukungan atau bagi-bagi kursi kabinet hanya untuk memenuhi jatah parpol pendukung.
Mungkin jika Erick Thohir nanti melalui kerjasama timnya berhasil menjadi Presiden Indonesia, kita berharap dia bisa memilih tim yang solid untuk membantunya dalam mengelola negara. Go ahead Chief! ***
Penulis: Mhd Perismon
(Wartawan dan Pengamat Politik/ CEO RuangPolitik.com)